Selasa, 10 Mei 2016

Sumber gambar: Annida online

Sebetulnya suami yang shaleh itu tidak akan menuntut istrinya selalu tampil mempesona (secara fisikly) di depannya kok. Betul atau bener, suami? Maaf, kalau ngarang. :D

Ya, dia maklum betul dengan kondisi istrinya ketika ia sudah dibuntuti bocil-bocil. Betapa waktunya habis untuk mengurus rumah tangga dan si bocils yang selalu beredar kemana-mana. Jangankan memoles wajah, baginya, bisa mandi dua kali sehari saja sudah perawatan tubuh paling luar biasa. Malah, ada juga yang mandinya cuman sekali doang. Ini karena nggak sempet atau males? :p

Jadi, buat dia, meski istrinya bau terasi, bau ASI, bau karbol, bahkan bau ompol, sosoknya tetaplah mempesona baginya. Uhuk. Ehem. (Yang nulis bangun dulu!)

Eh, ini beneran tau! Kenapa istri jadi terlihat mempesona, pun dalam keadaan seperti ini, tentu ada sebabnya dong! Makanya, ist, jangan jadi istri nyebelin deh!

Kayak gimana istri yang nyebelin itu?

Satu, terlalu baper. Sedikit-sedikit sakit hati. Kesinggung sithik langsung air matanya menitik. Bahkan, suami maksudnya becanda, reaksinya malah dikira nyakitin beneran. Disakitin sekali, diingatnya sampai berkali-kali. Seolah suaminya selalu nyakitin, padahal dia sendiri yang terlalu baper.

Dua, cerewet biyut! Ada banyak hal yang dilakukan suami terkadang dianggap nyeleneh bagi istri. Seolah yang dilakukan itu tidak berguna. Sementara masih banyak pekerjaan lain yang lebih penting (menurut istri) yang harus segera dikerjakan. Bayangkan, apa reaksi istri ketika di lantai tersebar alat elektronik padahal dia bukan tukang reparasi barang elektronik atau sekadar benahin alat elektronik yang lagi rusak? Saat itu, saya bilang gini ke suami, "Andai istrimu bukan saya, pasti dia ngomelin njenengan lho!" Tak lama kemudian, ada seorang ibu mampir, melihat ada banyak potongan kabel disana-sini, dia langsung komentar gini, "Itu lagi ngapain? Aduh, nggak penting!" Setelah pergi saya ngelirik ke suami, "Tuh, kan!"

Tiga, sok pintar. Ini juga ciri istri nyebelin. Suami itu pemimpinnya istri. Walaupun 'S'-nya istri setingkat lebih tinggi ketimbang suami, tapi jangan merasa sok lebih pintar. Namanya juga sok, pasti ada bibit sombongnya. Nyampeinnya jelas dengan nada sengak bin meremehkan. Meski pendapatnya lebih oke, sampaikan itu dengan bijaksana. Jangan nyolot kalau ternyata pendapatnya tidak diterima.

Empat, komentator sok tahu. Gimana suami mau terbuka dengan kita? Sekali dia curhat masalah pekerjaan di kantor, istri dengan sok tahu malah ngomen yang bikin mood makin buthek, "Lha njenengan itu emang orangnya nggak cepat kalau ngerjain tugas, pantas saja bos marah!" Aih, kalau curhat dikomentarin kayak gini, nyebelin banget tau! Mending curhat di sosmed. Hoaaaa?!!! *melongo*

Lima, suka nuntut lebih. Padahal kewajiban suami menafkahi istri itu sebatas yang dia mampu. Kalau dia mampunya beli makanan di warteg, masa iya istri nuntut makan di pizza h**? :D

Enam, demen ngeluh. Sakit dikit,  ngeluh. Capek dikit, ngeluh. Beuh, lama-lama suami jadi hobi korek-korek kuping (hihi, apa hubungannya? :D ).

Tujuh, nggak pandai bersyukur. Selalu merasa kurang, kurang, dan kurang. Awas, nubruk karang! :D

Delapan, nggak bisa menghargai usaha suami. Kerja keras suami dianggap remeh karena merasa dirinya bisa mengerjakannya sendiri. Nggak beneran dikit, langsung ngomel-ngomel. Pffff...

Mau istrinya secantik apapun, kalau dia punya delapan dari yang saya sebutkan diatas, kecantikannya akan berasa blur di mata suami. Iya apa iya, suami?

Lain jika istrinya free dari ciri istri nyebelin diatas. Apalagi dia dilengkapi dengan pribadi yang murah senyum, bisa memahami, mengerti dan menghargai suami. Tanpa dipoles apapun, dia akan tetap terlihat adem bagi suami. Ihir.

Lebih-lebih jika istrinya juga merupakan sosok yang ceria dan humoris. Makin meriahlah hari-harinya. Yang tadinya besengut dengan kerjaan di luar rumah, begitu ketemu istrinya langsung sumringah. Bonusnya lagi, istri juga asyik kalau diajak sharing. Bener-bener paket komplit deh kalau punya istri macam ini.

Tentu, merawat diri, memoles agar terlihat cantik di depan suami, jelas lebih baik. Tetapi, sekali lagi, dia bisa memakluminya jika melihat kerepotan istri mengurus anak-anak dan rumah tangga. Lagian ya, pribadi istri yang banyak senyum dan ceria biasanya dia terlihat lebih segar meski tampil natural (emang iya? :D). Istri seperti ini akan terlihat awet muda, meski minim perawatan (masa sih?).

Udah. Selesai sampai disini. Entar ndak kebanyakan ngayal. Yang murah senyum, yang ceria, yang humoris nanti ndak pada melayang ke udara. Emang balon? Iya, kan sekarang body-nya udah melar kayak balon. *ngacir* :p

2 komentar:

  1. haha.. iya mbak, setelah bocil bisa belajar jalan beberapa bulan yg lalu mandi saja sudah termasuk waktu yg berharga, kalau kata mama-mama urban mandi adalah "me time"

    BalasHapus
  2. Haha, emang itu uniknya emak-emak, mbak. :D

    Kalau saya pas mandi pun kudu cepet. Keburu nangis babynya. Hihihi

    BalasHapus

Mohon maaf komentarnya saya moderasi. Hanya untuk memastikan ada komentar dan komentarnya sopan. Terima kasih. :)

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!